Memulai usaha di rumah 01.09

Sudah siap untuk menjadi ibu rumah tangga yang mandiri? Bicara soal mandiri, dari apa yang saya liat di keluarga saya, menjadi seorang istri yang mandiri mutlak adanya. Karena kita tidak pernah tau apa yang terjadi kedepan. Ibu saya ditinggal meninggal ayah saya pada saat saya masih smp kelas 2, adek saya yang kedua smp kelas 1 dan adek saya yang kecil kelas 5 SD. Bayang kan kalo ibu saya tidak mandiri? Tidak akan ke-3 anaknya menjadi sarjana semua..(Alhamdulillah..). Kemandirian yang saya maksud secara mental maupun finansial, tentunya. Jadi jika anda selama ini hanya tinggal dirumah, mengerjakan pekerjaan rumah dan hanya nonton gosip sambil menunggu suami dan anak pulang, mungkin tulisan ini bisa memberi gambaran buat anda bahwa waktu anda bisa digunakan untuk sesuatu yang lebih berguna bagi anda dan keluarga. Uang hasil keringat sendiri akan lebih nyaman jika di gunakan, syukur2 bisa ngirimin orang tua kan?Buat anda yang bekerja di luar rumah, tulisan ini mungkin juga bisa memberikan gambaran buat anda bahwa mengasuh dan mendidik anak dengan tangan kita sendiri akan lebih puas rasanya, karena kita tau betul apa yang terbaik buat anak kita dan ingat the golden years tidak akan terulang,maksimalkan kecerdasan otak anak anda sejak dini. Tapi bukan berarti kita hanya mengurus rumah saja, Kita tetap harus berkarya walaupun hanya dari rumah...

Apa saja yang bisa kita lakukan? buanyak! Saya akan menceritakan sedikit tentang adek saya (lagi). Semoga aja dia ridho dengan tulisan-tulisan saya karena saya buat tanpa sepengetahuan dia...:-) Seperti yang telah saya ceritakan di tulisan sebelumnya, saya dan adek saya sama-sama memutuskan "berkarya" dari rumah.Istilah berkarya inipun saya dapat dari dia..a Awalnya kami membuka tempat pesan undangan manten. Dia di Belitong, negri laskar pelangi itu dan saya di jogja. Jadi dia bagian terima order dan saya bagian bikinnya di jogja. Modalnya hanya undangan2 contoh yang didapat dari mengumpulkan sana-sini. Asal lihat undangan bekas kayak ngliat emas rasanya...dikumpulkan, masukkan ke album. Awalnya hanya sodara2 dekat saja, itupun gak ambil untung banyak(maklum sodara). Akhirnya sedikit demi sedikit merambat ke teman2 dekat, dan teman2 dekat tadi mulai merekomendasikan ke temen2nya lagi dan akhirnya sekarang banyak yang memesan dari orang-orang yang tidak kami kenal (Alhamdulillah...) Mudah kan?Jadi bisa dikatakan kami memulainya tanpa modal....buat anda yang tertarik, silahkan kumpulkan undangan2 bekas nanti kami bantu untuk langkah selanjutnya, kami yang buatkan dan keuntungan kita bagi 2 aja..ok...


Usaha yang kedua yang dilakukan adek saya adalah Laundry kiloan, modalnya hanya 1 buah mesin cuci, alat setrika, pewangi dan detergen. Inipun gara-garanya saya liat iklan di KR (Kedaulatan Rakyat) ada orang jual mesin cuci laundry seken, harganya 1.750.000. Saya langsung telp adek saya dan dia langsung tertarik, maklum dia memang sudah lama pengen buka laundry. Untuk memulainya awalnya membuat brosur, setelah itu disebar ke temen-temen deket dan minta tolong temen-temen yang kerja untuk disebar di kantornya. 2 minggu pertama setelah brosur disebar belum ada yang nyuci...tapi Alhamdulillah sekarang sudah banyak langganannya, bocorannya sih bulan ke dua aja udah terima bersih 2jt lho..awalnya semua dia kerjakan sendiri, dari mulai nyuci, nyetrika sampai masukin ke plastik. (kata dia jangan gengsi lah sarjana tapi jadi tukang cuci yang penting halal, hehe) tapi sekarang karena sudah banyak langganan,dia sudah mempekerjakan 2 orang untuk cuci setrika jadi sekarang dia kekurangan kegiatan lagi. Bocoran lagi pada bulan ke-4 adek saya sudah mulai brani ngridit Honda Beat, padahal per bulannya 700.000 yang di bayar dari uang laundry...wah brarti lumayan ya hasil jadi tukang cuci, hehe

Karena undangan dan laundry tidak harus dikerjakan langsung, brarti waktunya mulai banyak luang lagi, adek saya mulai mencari aktivitas lain. Berhubung dia lulusan HI yang lumayan fasih B.Inggris, mulai lah di membuka les b.inggris. Inipun di mulai dari ngajar anak-anak tetangga dengan gratis. Akhirnya banyak yang pengen serius ikut les. Akhirnya di bentuk lah kelas dari usia 4th sampai SMP. Dan sekarang sekitar 20 orang yang ikut. Biaya per anak cuma 35.000. Karena ini jasa, jadi tanpa modal. Lumayan kan 35.000 x 20 = ?

Karena mulai banyak anak-anak yang wira wiri les di rumahnya, maka insting bisnis adek saya pun bekerja kembali, dia mulai berfikir untuk menyewakan VCD2 pendidikan anak. Akhirnya karena kebetulan bulan november lalu kami sekeluarga ke Jakarta untuk menghadiri pernikahan sepupu, maka dimanfaatkan untuk kulakan VCD2 anak-anak. Dari mulai pendidikan agama, bahsa inggris, do'a2, lagu2 islami, cerita nabi dll. Totalnya karena waktu itu uang saku yang ia pegang hanya 1 juta ya itulah yang dia belanjakan. Kabar terakhir, tadi dia telp katanya tiap setengah jam sekali ada aja yang ngetok pintu rumahnya untuk sewa VCD. Lumayan lah buat hari-hari...

Akhirnya, semua usaha nya ini di himpun dan di beri nama "Rumah AL GAZA"


Yang perlu di garis bawahi, semua kegiatan Rumah AL GAZA ini di lakukan dari rumah. Jadi anaknya yang bulan September kemarin baru genap 1 tahun tetap dia asuh dan didik dengan tangannya sendiri. Jadi jangan heran kalau keajaiban itu datang, baru umur segitu beberapa minggu yang lalu adek saya telpon, dia kaget ketika tetangganya yang sudah sekolah di SD main sama Gaza (nama anak adek saya), tetangganya itu menanyakan huruf2 yang ada di karpet plastik yang ada di sekililing dinding kamar Gaza. Ternyata dari 9 pertanyaan yang diajukan, Gaza bisa membedakan semua hurufnya! Semua jawabannya benar!! Ajaib ya... Ini semua karena memang usia 0-3 taun otak anak bagai spons yang bisa menyerap apapun disekitar dia dengan kecepatan yang mengagumkan! Walau kata iklan susu Enfagrow di TV : "Keajaiban itu tidak datang dengan begitu saja...", perlu stimulus yang terus menerus dan akan bisa maksimal, jika dalam usia kritis ini kita benar-benar mendampinginya dengan baik...Bagaimana dengan anak anda?

Jika anda punya pendapat atau pertanyaan silahkan ke forum diskusi, saya tunggu ya...

0 komentar:

Posting Komentar